Cari kerja bidang Fashion Design? Ini 5 hal yang harus kamu ketahui



Sekarang kamu mungkin baru saja lulus dari D3 Fashion Design, mungkin kamu baru selesai kelas jahit, atau baru lulus universitas tentang Fashion Design, skrg apa yang harus kamu lakukan? 

Biasanya, banyak orang setelah lulus pikirannya, mau bikin brand fashion label sendiri, jadi wedding dress fashion designer, atau mungkin kerja di company branded seperti LV, Gucci, dan lain-lain.

Intinya banyak dari kita, setelah lulus punya mimpi untuk mencapai mimpi kita yang setinggi-tingginya.
Terus sekarang apa yang harus dilakukan? Sama seperti ku yang baru lulus, pada saat itu aku kebingungan, apakah aku harus fokus dengan gaji tinggi? fokus dengan company besar? atau fokus dengan jobdesknya melakukan pekerjaan yang merupakan bakat kamu? atau yang penting dekat dari rumah sudah cukup?

karena kadang ketiga nya pasti berbentrokan.

Dulu ketika aku pertama kali bekerja di dunia wedding dress, aku pikir itu jalan yang aku mau, aku pikir asal kerja di dunia manufacture wedding dress, atau tempat sewa gaun, udah lancar semuanya. 
Jadi waktu itu sempet kerja di company bantal untuk tas branded, company haute couture kemeja cowok, company wedding dress Pronovias (Spain), terus aku jg pernah ke company sewa gaun pengantin, tapi setelah aku baru kerja pertama kali, aku tau kerjaan itu mungkin lebih ke "service" daripada design. 

jadi aku berhenti dari semua itu, dan aku cari lagi. Aku tau mimpiku, jadi aku harus put 60-70% effort di mimpiku, dan bukan kebalikannya, 60% fokus nya di kerjaan, sampai lembur-lembur.

Ketika aku interview ke beberapa company, aku udah tau aku nggak cocok dengan sistem "lembur", kalau telat pulang gapapa, tapi kalau lembur artinya fokus + energi ku kekuras di sana semua, aku lebih suka pelan tapi pasti, jadi cepat lambat untuk aku set goal setting nya itu terkontrol.

Misalnya, kapan launch first prototype, kapan set website, dan segalanya. aku jadi bisa kontrol ketika saat itu aku sudah selesai materi-materi untuk branding.

Kalau dulu, aku pikir uang itu paling penting, karena nggak ada uang ga bisa bikin bisnis, ga bisa bikin usaha, tapi sebetulnya, kalo kamu ada niat, ada skill, ada banyak banget orang di dunia bisnis yang mau untuk "invest" di diri kamu. well, itu juga kamu harus percaya 100% kamu bisa bantu company itu. 

Kalau nggak tau caranya, udah banyak course di Skillshare, Udemy, Domestika, Masterclass, buat kita belajar suatu skill yang baru. 

Aku selalu percaya semua orang selalu hidup dengan pilihan, cuma seberapa pengennya kamu mencapai itu. Seberapa nekat kamu untuk mencapai mimpi itu.

sekarang aku bakal share 5 hal yang kamu harus pikirkan sebelum cari kerja bidang fashion design/ FD Assistant.

1. Keahlian dalam bekerja. 

Nah disini banyak banget yang salah paham, bahwa kita harus kerja di bakat kita, tapi sbetulnya kebanyakan orang suka "overestimate" sama kata "bakat". Keahlian itu aku bisa bilang seperti kita dari lahir, sekolah, belajar, dan nilai nya cukup bagus, atau kita bisa dan sanggup ngerjain itu, itu udah bisa dibilang kita ahli, tapi belum tentu kita berbakat disitu. Keahlian yang diasah terus menerus bakal jadi bakat, itu sebabnya orang-orang bilang "bakat terpendam", karena kita perlu asah dulu baru ketemu bakatnya. 

2. Lokasi

Ada orang yang lebih milih dekat dari rumah, atau setelah kuliah di luar negri lalu pulang ke Indo, atau ada yang milih kerja di luar, lalu cari company yang mau ekspansi ke Indo. Bayangkan 5 tahun lagi kamu ada dimana, dan bersama siapa. Mungkin ada yang lebih family-oriented lebih suka deket dengan orang tua, atau ada yang suka nya traveling dulu sampe puas baru pulang. Dimana kamu ketika kamu sukses nanti?

Aku pernah di interview di salah 1 company sportwear terbesar di Taiwan, dan dia tertarik sama aku karena aku orang Indo, dan nilai tes inggrisku lumayan tinggi, tapi aku tau bahwa aku ngga mau pulang ke Indo, kontrak kerja selama 2 tahun di Semarang. mungkin semua yang emang mau pulang Indo bakal oke banget, apalagi company besar, pulang Indo gaji Taiwan, bakal mantep banget!! Sayangnya aku emang udah ngaku ke mereka aku lebih berharap nanti nya bakal balik Taiwan. ^^

3. Jobdesk/ hal yang harus dikerjakan.

Dulu pernah interview di company yang emang positioning nya tinggi, jualan tas buaya yang harga nya selangit, (mungkin bisa sampe milyaran), dan tugas ku adalah jadi product management. Mungkin kalau aku mikir gaji nya aja, itu pasti lebih tinggi startnya dibanding company kecil yang lain. Tapi karena jobdesknya bukan sesuatu yang aku bisa handle sepenuhnya, jadi aku menolak company yang 1 ini. Ada kerabat yang bilang, harus take risk, sambil ambil kesempatan sambil belajar. Nah, menurut aku ini bener kalau kamu masih sekolah dan part-time, atau kamu mungkin ngerti line of production nya mereka.

Tapi kalau aku saat itu nggak terlalu ngerti dunia tas branded gitu. dan aku kalau udah serius mau cari kerja, aku bakal liat apakah aku sanggup ngejalanin ini selama 3-5tahun, (kebetulan kalau di Taiwan, harus ada company yang bisa kontrak kerja sama kita orang luar negri).

4. Waktu kerja

Seperti yang aku bilang di atas, kalau aku fokusnya mau ke branding, maka aku harus set waktu untuk mengerjakan itu, jadi kalau misalnya jam kerjanya akan sering lembur (meski dibayar), tapi pikir lagi, kemungkinan nggak ada waktu lebih untuk kita ngerjain apa mimpi kita sebenarnya. Uang kita bisa cari, tapi waktu nggak pernah kembali. Aku lebih memilih habisin waktu di awal, untuk membuat asset daripada habisin waktu untuk ngejar pangkat kerja.

yang kedua, apakah kalian lebih peduli work-life balance, dimana ada waktu untuk kerja, dan ada waktu untuk kehidupan, atau gapapa kerja 10-12 jam, asal kalian bisa cepat sampai ke tujuan? Untuk sampai ke goal yang tinggi perlu dedikasi waktu dan disiplin yang tinggi. jadi semoga kalian sudah siap dengan resikonya ya.

5. Target Pendek, Menengah, Panjang

Target hidup orang beda-beda, ada yang habis lulus 2 tahun udah mau nikah, ada yang mau hustle kerja dan bisnis, ada yang milih hidup santai sambil investasi, ada juga yang memilih habis kerja spend time sama keluarga, dan aku yakin pikiran kita selama 3 bulan ini bakal berbeda sama 6 bulan kedepan. jadi harus terus fleksibel merubah jalannya dan tetap berjalan ke arah dan tujuan kalian.

Orang kadang "overestimate" kemampuan diri sendiri dalam sehari, dan "underestimate" kemampuan diri sendiri dalam setahun. Kita pikir kita dalam sehari harus produktif dan kalau ada waktu kosong selalu diisi hal yang bermanfaat. tapi kalau kita dalam sehari udah selesai ke titik yang kita bisa kerjakan, kita harus kasih waktu untuk istirahat atau berpikir. Bukan dengan menambah kerjaan/proyek yang lebih banyak lagi.

----------------------------------------------------------------

Nah, kalau kalian berpikir kenapa aku nggak pasang Income sebagai salah satu yang perlu dipertimbangkan, karena income kayaknya terlalu "shallow" untuk dibicarakan ya, semua orang pasti bisa tau apa income itu cukup untuk kehidupan dia. Lalu kalau dalam dunia fashion design, keynote nya adalah, asisten designer pasti gajinya kecil dan dibawah UMR biasa, karena asisten designer anggapannya belajar dari 0 dan ngebantu tugas si designer. 

Pada saat masih sekolah aku mungkin berpikir, gapapa ga ada duit asal belajar langsung sama designernya. Belakangan karena udah mulai serius mau cari kerja, memang harus tau ada company yang sanggup gaji kita, dan ada yang nggak sanggup. Jadinya aku gapapa kalau nggak mulai dari asisten designer. Asal kita bisa mulai dari 1 posisi itu udah cukup, jalan kita nggak mesti semulus paha barbie. ^^

Sekian dari saya, kalau ada yang mau ditanyakan bisa langsung email atau cek ig saya di:

IG: @hsiu.rui
Youtube: Hsiu Rui

Improve, be all that you can be.

Komentar

Postingan Populer