Seberapa penting sih menjahit dalam fashion design?

 


Buat kamu yang belum kenal aku, aku mau sapaan dulu, aku Sherlin.

dan aku mungkin mirip dengan kebanyakan orang, aku suka fashion, suka design pakaian.

kalau dipikir-pikir 5 tahun lalu aku bahkan nggak pernah pegang mesin jahit, nggak ngerti 1 pun alatnya.

sekarang udah ada pengalaman bikin macam-macam fashion, aku baru tau pentingnya menjahit itu.

Asal mula aku mengenal Designer Indonesia

Jadi ini semua berawal dari waktu aku di Indo, aku udah pernah denger kalau si "Igun", Top Designer di Indo, kasih design ke orang, nanti team jahitnya yang gambar pola dan jahit.

udah kebayang enaknya cuma gambar doang terus dikasih ke orang, tau-tau baju bagus jadi, udah deh bisa bikin butik!

waktu aku masih SMA mungkin designer yang aku tau cuma Igun doang, lalu lama kelamaan aku mulai liat-liat designer yang lain. lama-lama jadi jelas bahwa Igun itu bukan yang aku "bener-bener" mau.

yang aku mau itu, dikenal bukan cuma karna design ku dipake artis, atau cuma ikutin gaya orang, tapi design ku punya makna, siluet itu ada seni dan maknanya.

ibaratnya bikin fastfood sama food art gitu deh, kamu lebih pilih makan yang kenyang, cepet, praktis, atau sesekali makan, mahal, tapi experiencenya mantap, gak ada yang menandingi!!

Pertama kali belajar jahit

Aku pertama kali pegang alat jahit itu deg-degan, kaku, gak bisa muter luwes, mungkin sekarang udah mendingan tapi tetep ga sehebat ibu-ibu tukang jahit tinggal "serrrr".

malah karena aku pertama kali ngejahit itu rok sama celana, udah gitu harus hapal langkah-langkahnya pula, aku dulu gak inget kanan kiri nya resleting, selalu pilih ngejahit resleting biasa dibanding resleting invisible. 

tapi kebetulan dari sahabat2ku, ada 1 yang jago banget jahitnya, Sebut aja namanya F, diluar dari ngedesign, ngelakuin tugas yang lain, pokoknya jahit sama hal2 detail lain dia jago dah! aku jadi waktu itu tiap ada masalah langsung nanya dia 

(apalagi di Taiwan, aku nggak sanggup cuma modal 1 kali denger dan liat guru jahit, langsung ngerti semuanya) ...

dulu selama masih sekolah, aku attitudenya bukan anak pinter straight-A, anak teladan kelas, atau bahkan yang ambis banget jadi yang terbaik, jadi dulu di kelas suka mengabaikan pelajaran. jadi yang penting lulus aja udah bagus deh.

Pertengahan masa kuliah

Belakangan, si F karena nggak sanggup menanggung beban finansial dan sekolah, dia dikeluarkan dari sekolah, terus aku sedih banget, dan teman-teman yang di geng 1 per 1 mulai drop out, atau lulus sekolah. sisa aku dan temanku yang lain.

jadi mungkin sejak saat-saat terakhir kita 1 jurusan dan 1 dorm, aku mulai berjuang demi diriku sendiri, dan kali ini aku mengalami some kind of  Perfectionism (dan mungkin masih ada sampai sekarang). Tapi aku jadi harus peduli sama hal-hal detail, kayak apakah jahit nya pas di 1,5 cm, apakah dia udah obras fully gak ada yang bolong, apakah pas jahit pinggiran ada yang loss.

meskipun aku saat itu belum bisa sekali jahit langsung bagus, tapi aku tau bahwa jahit itu 1 skill khusus lagi untuk dipelajari. 


If you don't know how to work hard,

 don't say how you want to work smart"


Kalau kamu belum ngerti cara untuk bekerja keras, maka jangan langsung lompat ke cara kerja cerdas, karena kamu akan bergerak dari mindset yang salah, kemungkinan besar kamu akan bergerak dari mindset malas daripada mindset efisien.

Pembuatan Annual Graduation Fashion Show

Selama ini aku yang nggak terlalu peduli sama sewing skill, akhirnya datang hari-hari untuk ngerjain Fashion Show, jadi ketika proses babak ke dua dimana kita harus kumpul prototype kita, aku mulai serius jahit, dan bosku pada saat itu bilang, "toh kamu udah design bagus, ya jahitlah yang bagus sekalian".

jadi seterusnya kalau jahitnya salah, atau gabisa jahitnya, ya aku harus perbaiki sampai bener (meskipun kadang kita makin perbaiki makin rusak jahitannya ^^)

awalnya karena waktu itu aku nggak bisa kumpul karya sekomplit-komplitnya, nilaiku jadi pas-pasan, tapi karena sekolah ada 1 nilai "sewing quality" jadi aku terselamatkan >< syukurlah..

Fashion itu sama kayak Sales

Ketika kamu jadi sales, kamu nggak fokus di banyak duitnya hasil komisi, pakai baju bagus, pencapaian membantu company closing the sales, apa yang kamu harus lakukan itu lebih dari semua itu. kamu harus perfecting pitch, memperbaiki cara komunikasi, ekspresi, pandai dalam negosiasi, dan akhirnya baru kamu dapat uangnya. 

ketika di awal kita bisa bilang, kita mau punya uang, kita mau jadi designer, mau bikin brand, tapi kalau kita gak menjalankan proses paling capek, paling susahnya, kita gak bakal bisa sampai disitu.

jangan percaya yang namanya, "kasih orang aja, nanti mereka pasti bisa bikinin", kalau kamu ga ngerti basic dan detail-detail itu, kamu gak akan pernah bisa ngedesign yang orang ga bisa design, ga akan pernah bisa design sebuah "revolusi".

semua butuh proses, dan sebagai catatan, aku nggak bilang kamu harus bisa lakuin semua bidang di fashion, karena nggak ada orang yang sesempurna itu. Tapi kamu harus ada di posisi intermediate yang at least untuk ngajarin/memperkerjakan orang, ya kan?


Improve, be all that you can be.

Follow me on

Instagram: @hsiu.rui

Youtube: Hsiu Rui

Komentar

Postingan Populer